10 Februari 2010

Idol, The Journey (part 8)


Di dalam bis aku duduk paling depan, tepat dibelakang pak sopir. Aku duduk bersama Firman Siagian. Tidak banyak yang kukenal, hanya beberapa orang, itupun karena kami pernah mengikuti beberapa audisi yang sama sebelumnya. Aku masih ingat, saat itu aku memakai t-shirt putih, celana santai panjang hitam, dan sandal jepit,hehe. Sementara teman-teman yang lain berdandan casual dan memakai sepatu. Aku berpikiran bahwa sesampainya di Jakarta kami akan langsung ke hotel, sehingga bila ada kegiatan lain aku bisa langsung berganti pakaian di hotel saja. Diperjalanan aku lebih banyak diam, paling ngobrol sekadarnya dengan Firman. Perjalanannya menyenangkan, teman-teman bernyanyi-nyanyi, ada juga yang seringkali mengeluarkan celetukan yang mampu membuat kami tertawa.

Karena macet, jam 12 siang kami baru sampai di Jakarta. Tak aku sangka ternyata bis langsung membawa kami ke Studio RCTI di Kebon Jeruk. Chaperon kami mengatakan bahwa kami akan melakukan beberapa kegiatan di studio RCTI sampai sore, dimulai dengan makan siang, lalu foto peserta perkota, VT dokumentasi dan konferensi pers. Ya..aku salah busana, aku harus segera berganti pakaian. Seluruh peserta turun, tinggal aku yang sengaja diam di dalam bis untuk berganti pakaian. Selesai berganti pakaian yang lebih pantas, aku menyusul teman-teman yang lain menuju studio. Selesai makan siang, kami langsung diboyong untuk foto rombongan perkota, dan dilanjutkan dengan VT. VT ini kami diminta menyebutkan nama, umur dan motivasi kami mengikuti Indonesian Idol di depan kamera untuk didokumentasikan. Aku berpikir apa ya yang akan kusebutkan tentang motivasiku, kalau motivasi hanya untuk mencari pengalaman tentunya sangat standard dan basi menurutku. setelah berpikir sejenak, aku menemukan ide gila tentang apa yang akan aku katakan nanti,hehe. Setelah menunggu antrian, akhirnya tiba juga giliranku. Begitu masuk ruang VT, kameramennya mengingatkan aku lagi : "Sebutkan nama, umur dan motivasi kamu mengikuti Indonesian Idol ini. Jangan yang standard ya motivasinya". Aku tersenyum mengiyakan.

"Nama saya Ronald, umur saya 24 tahun. Motivasi saya mengikuti Indonesian Idol karena saya adalah the next Indonesian Idol".

Ucapanku tadi disambut tepuk tangan kameramen dan beberapa orang crew disitu, "Gitu dong, bosen dari tadi denger motivasi cari pengalaman mulu!". Aku hanya bisa tertawa, karena sesungguhnya ucapanku tadi hanya bermodalkan nekat, aku tidak memiliki percaya diri setinggi itu. Kegiatan dilanjutkan dengan konferensi pers. Rombongan peserta perkota diperkenalkan oleh pihak RCTI kepada para wartawan yang sudah berkumpul di ruang konferensi pers. Bak selebriti rasanya menghadapi banyak kilau blitz kamera yang diarahkan pada kami. Khayalan melayang..seandainya aku menjadi finalis Indonesian Idol, blitz kamera tentunya bukanlah hal yang aneh. Khayalku terhenti ketika kutersadar oleh Chaperon yang menyuruh kami kembali ke dalam bis pertanda konferensi pers telah usai.

Kami dibawa ke Hotel Twin Plaza. Di lobby kami langsung dibagi kamar, satu kamar untuk 2 orang. Pembagian kamar berlangsung cukup lama, karena 150 peserta dibagi menjadi 75 kamar, itupun acak. Hari itu aku kebagian satu kamar dengan peserta dari Makassar yang aku lupa namanya. Setelah pembagian kunci kamar dan kami bertemu dengan teman sekamar kami masing-masing, kami belum diperbolehkan masuk kamar. Masih ada briefing untuk kegiatan babak eliminasi esoknya dan berlanjut dengan makan malam.

Jam 9 malam akhirnya kami bisa masuk kamar juga. Aku langsung mempersiapkan baju untuk esok hari, kemudian mandi. Berbincang-bincang sejenak dengan teman sekamarku, lalu kami pun tidur. Set alarm jam 5, karena karena jam 6 waktunya sarapan dan jam 7 harus sudah standby di lobby untuk mengikuti babak eliminasi di Theater Kautaman, TMII. Biasanya tidurku tak tenang bila akan mengikuti kegiatan menyenangkan sekaligus menegangkan seperti ini, namun saking lelahnya, aku bisa tidur nyenyak malam itu.

|..tangisan dan air mata..|

Idol, The Journey sebelumnya..
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7

0 Comments:

Post a Comment