05 Oktober 2008

idol, the journey (part 3)


Hidupku berjalan seperti biasa. Aku masih bekerja sebagai kasir di Rumah Sakit tempat aku bekerja 2 tahun belakangan. Ya,waktu berjalan cepat. Tanpa terasa 1 tahun sudah berlalu, Indonesian Idol (II) musim kedua pun akan segera dimulai. Iklannya begitu gencar ditayangkan di RCTI.."Siap menjadi Idola berikutnya ??", begitu katanya. Adrenalinku naik, semangat untuk berkompetisi begitu menggebu di dadaku. Akupun mendaftarkan diriku lewat internet, tepatnya pada tanggal 24 Januari 2005. Aku mendapat no peserta 12870 yang harus aku tukarkan dengan undangan audisi di salah satu radio swasta di Bandung.

Audisi II2 masih kurang lebih 1 bulan lagi, sementara di depan mata audisi AFI 2005 sungguh sayang untuk dilewatkan begitu saja. Akupun mengikuti audisi AFI 2005. Aku pikir tidak ada salahnya mencoba, berhasil atau gagal, itu aku pikirkan belakangan. Bermodalkan iseng dan suara yang bagus,hehehe..ternyata peruntungan membawaku masuk menjadi 20 Besar Bandung di AFI 2005. Bangga juga,karena ada sekitar 4000 peserta yang aku sisihkan untuk sampai diposisiku ini. Lumayan, aku bisa merasakan konser 20 Besar Bandung AFI 2005 di Bandung Super Mall bersama 19 temanku yang lan. Tapi kebanggaan dan rasa senangku harus aku simpan dulu, karena pengumuman 5 Besar yang berhak mewakili Bandung ke Jakarta masih 2 bulan lagi diumumkan, menunggu hasil audisi kota-kota lain.

Walaupun 20 Besar AFI sudah aku genggam, tapi tak mengurungkan niatku untuk tetap mengikuti audisi II2. Seperti biasa aku selalu datang lebih pagi dari jam yang ditentukan ketika audisi, maksudku agar aku bisa mendapatkan antrean depan dan dapat segera diaudisi. Dan ternyata disana aku bertemu dengan teman-temanku yang gagal di audisi AFI 2005.
Mereka bilang, "Nald, lo ngapain ikutan audisi II2, lo kan udah masuk 20 Besar AFI 2005 ?
Lalu aku jawab, "AFI kan belum pasti juga kali!!, pengumuman 5 Besarnya juga masih lama".
Mungkin mereka merasa keberatan dengan kehadiranku yang akan menambah berat persaingan mereka di ajang II2 ini,hehehe.. Dan ternyata teman-temanku yang lolos 20 Besar AFI juga banyak yang tetap mengikuti audisi II2, mungkin mereka memiliki pola pikir yang sama denganku. Alhasil kami cukup menjadi sorotan ketika mengantre, maklum konser 20 Besar AFI ditayangkan di televisi. Ada yang minta foto bareng segala. Malu iya, rasa senang juga ada, anggap saja latihan foto bareng fans masa depanku,hehehe..

Pintu audisipun dibuka!! Akupun melakukan registrasi ulang. Deretan antrean mengantarkanku menjadi satu group dengan seorang gadis bernama Sarah dan 3 orang lainnya. Sarah seorang gadis cantik yang kalem. Sarah kenal dengan beberapa crew RCTI, katanya mereka pernah menginap di Hotel tempat Sarah bekerja.
"Lo mau nyanyi apa ntar Sarah?", tanyaku membuka obrolan sambil duduk lesehan di
holding room Sabuga.
"
L.O.V.E", katanya sambil kemudian menyanyikan lagu itu dengan irama swing melalui suaranya yang menurutku cukup jazzy.
"Wah..suara lo bagus!!", pujiku tulus.
"Terimakasih..", balasnya.
"Kalo lo mau bawain apa Nald ntar?", sambung Sarah.
"Gw mau bawain Exhale-nya Babyface", seruku.
"Yang gw tau Exhale bukannya dibawain ama Whitney Houston ya?", Sarah bertanya.
"Iya, tapi gw mau bawain yang versi Babyface", jawabku.
Kami pun mengobrol ngalor ngidul sampai akhirnya tiba giliran group kami dipanggil untuk segera diaudisi.

Sarah telah diaudisi. Sekarang tiba giliranku. Aku pun masuk ke ruang audisi.
Aku melihat ada 3 orang juri,2 orang juri pria dan 1 juri wanita. Heyy..rasanya aku kenal orang itu!! Oh ya, dia adalah juri yang sama yang mengaudisi aku ketika II1 tahu lalu. Pikiranku mulai berkecamuk, "Jangan-jangan aku gagal lagi gara-gara dia!!", aku mulai mencari kambing hitam. Otakku berhenti berkata-kata ketika juri yang wanita membuyarkan lamunanku..
"Ya..langsung aja, mau nyanyi lagu apa?", serunya.
"Saya mau nyanyi lagu Exhale dari Babyface, Mbak",jawabku.
Akupun kemudian bernyanyi. Namun belum sampai pada bagian Reff, juri pria itu memotong dan menyuruhku menyanyikan lagu berbahasa Indonesia.
"Slow atau beat?", tanyaku.
Dia menjawab, "Terserah..".
Entah apa yang mendorongku menyanyikan lagu "Takkan Terganti", padahal lagu itu tidak ada dalam Songlist audisiku hari ini. Tapi ya sudahlah..yang penting aku sudah bernyanyi dengan baik, tinggal menunggu hasilnya saja, mudah-mudahan aku lolos.

Group kamipun selesai diaudisi, kami dipersilahkan untuk menunggu di ruang pengumuman. Suasana begitu dingin, ya dingin..bukan karena udara dari AC yang berhembus begitu kencang, tapi karena ketegangan dari masing-masing kami, harap-harap cemas menunggu hasil audisi.
Ada 6 group yang menunggu di ruangan ini, itu berarti ada 30 orang termasuk aku sendiri. Tidak ada keceriaan yang tampak, pemandangan harap-harap cemas begitu kental saat itu. Muka kami kian pucat ketika salah seorang
crew Fremantle, Production House II, datang untuk mengumumkan hasil audisi kami.
"Peserta no sekian dan peserta no sekian harap berdiri. Buat yang lain, terimakasih sudah mengikuti audisi Indonesian Idol, hanya 2 orang ini saja yang lolos dan berhak mengikuti tahapan audisi berikutnya. Terimakasih", serunya dingin.
Aku terperangah, aku masih belum percaya dengan apa yang baru saja aku dengar. Aku gagal!! ya..aku gagal lagi di audisi II ini. Mengapa II ini begitu sulit untuk aku tembus, padahal AFI dengan begitu mulus aku lalui. "Ini pasti gara-gara juri pria itu lagi!!", batinku mulai menyalahkan orang lain, tak terima dengan kegagalanku.
Sarah terdiam, aku juga. Dengan langkah gontai kami melangkah keluar dari Sabuga.

Di luar aku bertemu dengan teman2ku sesama 20 Besar AFI yang ternyata sama-sama gagal!! Timbul spekulasi dari mereka, bahwa barangkali kami di blacklist karena sudah masuk 20 Besar AFI 2005. Tapi aku tak terpengaruh, atau barangkali tak peduli. Yang ada dipikiranku hanyalah bahwa aku harus segera pergi dari Sabuga menuju ke Rumah Sakit,ya..aku harus bekerja kembali. Namun sayang, langkahku tertahan oleh hujan yang tiba-tiba turun dengan derasnya. Bersama Sarah dan teman-teman lain aku pun berteduh di salah satu tenda sambil mengisi perut yang sudah keroncongan saat itu. Karena pesanan kami belum datang juga, salah satu teman kami pamit sebentar ke kamar kecil. Lama tak kembali, akhirnya ia datang kembali.
"Ngapain aja lo di toilet, mandi ya?" tanyaku asal.
"Dasar lo Nald, di toiletnya sih bentar, di pendaftarannya yang lama!", jawabnya.
"Hah..pendaftaran apaan lagi ?", tanyaku.
"Iya,tadi balik dari toilet gw liat ada counter Walk In Registration, ternyata selain buat neriamin calon peserta yang baru mau daftar, peserta yang udah gagal audisi juga ternyata boleh daftar lagi hari ini, asal persyaratannya komplet. Tapi kalau audisinya buat hari terakhir, bukan hari ini. Ya udah, gw daftar lagi deh barusan, siapa tau gw lolos kali ini,hehehe..", terangnya panjang lebar.
Sarah langsung bersemangat mendengar penjelasan teman kami itu. "Wah..gw daftar lagi ah, penasaran gw!! Siapa tau audisi berikutnya gw bisa lolos juga..Nald, daftar lagi yuk!!",serunya.
"Males ahhh..lo aja daftar sendiri sana!!", tukasku. Padahal itu adalah ekspresi kekecewaanku karena kegagalanku tadi, dalam hatiku masih tersisa sedikit semangat untuk kembali audisi.
"Ayolah Nald, audisi atau nggak itu urusan belakangan. Yang penting kita sekarang daftar aja dulu. Yukk!!", Sarah memaksa dengan begitu menggebu.
Aku luluh juga, Sarah berhasil menyeretku ke lokasi
Walk In Registration. Aku mendapat no peserta yang baru..1283.
"Ntar gw SMS lo deh Sarah, gw jadi audisi lagi atau nggak ntar", seruku. Kamipun bertukar no handphone.

Hujan telah berhenti. Aku harus segera pergi dari sana, pekerjaanku di Rumah Sakit sudah menunggu. Apakah aku akan kembali ke Sabuga ?? Nanti saja aku SMS Sarah..

|..dan yakinlah..bila suatu hari..|

0 Comments:

Post a Comment